Rata-rata orang dewasa mungkin melewatkan lima puluh tahun kehidup- annya dengan mengatasi lima tahun yang pertama. Abraham Maslow meng- ajarkan bahwa kita punya dua jenis kebutuhan yang kita perjuangkan untuk kita penuhi.
Ini adalah kebutuhan untuk memenuhi potensi kita, kebutuhan "keberadaan" kita, dan kebutuhan memberikan kompensasi untuk kekurang an kita yang kita lihat. Anak yang dibesarkan tanpa cinta yang cukup cende- rung mencarinya selama hidup, bukannya berusaha merealisasi potensinya.
Mungkin hal paling baik yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah memberi anaknya cinta dan dukungan emosional yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang pesat, menciptakan iklim yang di dalamnya anak merasa dicintai sepenuhnya oleh orang-orang yang paling penting dalam kehidup- annya. Anak yang sedang tumbuh besar mengembangkan kepribadian yang sehat dalam proporsi langsung dengan kualitas dan kuantitas cinta yang diterimanya.
Jadi mengapa begitu banyak anak yang tumbuh besar dengan perasaan kurang cukup dicin- tai? Mengapa orangtua dengan suatu cara tidak memberikan kepada anak- anaknya cinta yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan yang sehat? MENGAPA ORANGTUA TIDAK CUKUP MENCINTAI.
Ada dua alasan utama bagi kegagalan orangtua untuk cukup mencintai anak- anaknya. Pertama, orangtua tidak mencintai dirinya sendiri. Orangtua dengan harga diri rendah punya kesulitan besar dalam memberikan cinta lebih banyak kepada anak-anaknya daripada yang mereka rasakan untuk diri sendini.
Alasan yang kedua mengapa orangtua tidak cukup mencintai anak-anaknya adalah karena mereka sering mempunyai pandangan yang keliru bahwa anak- anak mereka ada untuk memenuhi harapan mereka.
Salah satu penyebab utama pertikaian antara orangtua dan anak adalah perasaan atau persepsi orangtua bahwa anak gagal "memenuhi ukuran" yang diharapkan orangtua tentang akan menjadi apa mereka atau apa yang harus mereka lakukan. Banyak orangtua yang memandang anak-anaknya sebagai modal, sebagai satu bentuk hak milik.
orangtua, ibu atau ayah menanggapi dengan kritik. Tanpa merencanakan untuk melakukannya, mereka menarik cinta dan persetujuannya dari anak.
Mereka menginjak jalur kehidupan emosional anak. Anak merasa tidak dicin- tai dan landasan diletakkan untuk masalah kepribadian kelak dalam kehiduparn di kemudian hari. Semua perilaku negatif atau antisosial adalah jeritan minta tolong, sebuah upaya untuk melarikan diri dari rasa bersalah, kemarahan dan kekesalan yang dimulai dengan kritik di masa dini dalam kehidupan.
ANAK-ANAK BUKAN HAK MILIK Titik awal untuk membesarkan anak anak yang unggul adalah menyadari bahwa anak Anda bukan hak milik Anda. Anak Anda adalah milik mereka sendiri. Mereka adalah anugerah bagi Anda dari atas sana, dan itu pun hanya sebuah hadiah sementara.
Ini adalah kebutuhan untuk memenuhi potensi kita, kebutuhan "keberadaan" kita, dan kebutuhan memberikan kompensasi untuk kekurang an kita yang kita lihat. Anak yang dibesarkan tanpa cinta yang cukup cende- rung mencarinya selama hidup, bukannya berusaha merealisasi potensinya.
Mungkin hal paling baik yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah memberi anaknya cinta dan dukungan emosional yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang pesat, menciptakan iklim yang di dalamnya anak merasa dicintai sepenuhnya oleh orang-orang yang paling penting dalam kehidup- annya. Anak yang sedang tumbuh besar mengembangkan kepribadian yang sehat dalam proporsi langsung dengan kualitas dan kuantitas cinta yang diterimanya.
Mereka menginjak jalur kehidupan emosional anak
Tepat sama seperti tumbuhan memerlukan sinar matahari dan hujan, seorang anak memerlukan cinta dan pemeliharaan Orangtua menginginkan yang paling baik bagi anak-anaknya. Mereka ingin membesarkan anak-anak supaya menjadi bahagia dan sehat.Jadi mengapa begitu banyak anak yang tumbuh besar dengan perasaan kurang cukup dicin- tai? Mengapa orangtua dengan suatu cara tidak memberikan kepada anak- anaknya cinta yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan yang sehat? MENGAPA ORANGTUA TIDAK CUKUP MENCINTAI.
Ada dua alasan utama bagi kegagalan orangtua untuk cukup mencintai anak- anaknya. Pertama, orangtua tidak mencintai dirinya sendiri. Orangtua dengan harga diri rendah punya kesulitan besar dalam memberikan cinta lebih banyak kepada anak-anaknya daripada yang mereka rasakan untuk diri sendini.
Alasan yang kedua mengapa orangtua tidak cukup mencintai anak-anaknya adalah karena mereka sering mempunyai pandangan yang keliru bahwa anak- anak mereka ada untuk memenuhi harapan mereka.
Salah satu penyebab utama pertikaian antara orangtua dan anak adalah perasaan atau persepsi orangtua bahwa anak gagal "memenuhi ukuran" yang diharapkan orangtua tentang akan menjadi apa mereka atau apa yang harus mereka lakukan. Banyak orangtua yang memandang anak-anaknya sebagai modal, sebagai satu bentuk hak milik.
Mereka merasa bahwa anak-anaknya berperilaku secara semestinya
Mereka merasa bahwa anak-anaknya berperilaku secara semestinya hanya kalau mereka melakukan dan mengatakan apa yang sesuai dengan keinginan mereka. Kalau perilaku anak berbeda dengan harapanorangtua, ibu atau ayah menanggapi dengan kritik. Tanpa merencanakan untuk melakukannya, mereka menarik cinta dan persetujuannya dari anak.
Mereka menginjak jalur kehidupan emosional anak. Anak merasa tidak dicin- tai dan landasan diletakkan untuk masalah kepribadian kelak dalam kehiduparn di kemudian hari. Semua perilaku negatif atau antisosial adalah jeritan minta tolong, sebuah upaya untuk melarikan diri dari rasa bersalah, kemarahan dan kekesalan yang dimulai dengan kritik di masa dini dalam kehidupan.
ANAK-ANAK BUKAN HAK MILIK Titik awal untuk membesarkan anak anak yang unggul adalah menyadari bahwa anak Anda bukan hak milik Anda. Anak Anda adalah milik mereka sendiri. Mereka adalah anugerah bagi Anda dari atas sana, dan itu pun hanya sebuah hadiah sementara.